Selasa, 08 November 2011

Smile kisah nyata kiai dan psk, monggo dibaca

cerita ini adalah kisah nyata di salah satu pondok di daerah malang

ada seorang kiai yang dimintai tolong oleh psk

psk : pak Yai, pendapatan saya akhir-akhir ini berkurang drastis sekali pak Yai(sepi pelanggan), saya bingung pak Yai, (dengan wajah galau)
pak Yai : lha apa kamu tidak dandan kog sampai sepi?
psk : sudah pak Yai, saya sudah dandan ,pake parfum, rebondingan, tapi tetap aja sepi
pak Yai : lha trus mau kamu apa kog malah datang kemari? (tanya pak Yai)
psk : saya minta tolong mbok ya didoakan supaya rezeki saya bertambah pak Yai
pak yai : ya sudah, saya doakan

*2 minggu kemudian si psk datang lagi ke tempat kiai itu

pak Yai : ada apa kog datang lagi, kan saya sudah doakan supaya rezeki kamu tambah,ada apa lagi?(pak Yai bingung)
psk : iya pak Yai, memang sudah tambah, tapi mbok ya jangan banyak-banyak pak kiai, kebanyakan pelanggan sakit pak Yai, aduuuhhh sakitt ....
pak Yai : ??????????

Senin, 07 November 2011

Cahaya Mata


      Malam berganti pagi, namun semakin letih ragaku, semakin pelan langkahku, semakin jauh pula dirimu meninggalkan aku. Aku tak kuat lagi, kedua mataku tak mau lagi membuka kelopaknya. Hanya jiwaku yang terus menggelora, masih mencoba menyusuri dan mencari dengan hati. Tiba akhirnya langkahku terhenti dikala organ-organ tubuhku tak sanggup lagi bergerak, akan tetapi bagiku masih ada secercah harapan yang tersisa saat kurasakan kedua bilik dan serambi jantungku masih berdegup dan terus setia mendenyutkan rekan-rekan nadinya demi hidupku, hidup yang sebenarnya hanya akan kupersembahkan padamu, tapi dimana dirimu....???
     Jam dinding di kamarku membuyarkan lamunanku. Tag terasa satu jam sudah aku melamun. Jarum jam menunjuk ke angka 6, kutebar pandanganku disekitar tempat tidurku, buku bertebaran dimana-mana. Kamus, novel, buku pelajaran, " uhh...bisa-bisa telat lagi "batinku.
     Cepat-cepat aku bangun dan bersiap-siap. Setelah itu aku langsung meluncur ke sekolah dengan motor maticku. Seperti biasa, sudah ada calon alumni sekolahku yang sedang berjajar di halaman depan. Dengan santai kumasuki gerbang sekolah. Sesaat setelah aku memarkir motorku, tiba-tiba terdengar suara dari belakangku, "hei kamu" . Spontan kutoleh kebelakang, ternyata guru tata tertib memanggilku. " iya Pak, ma'af saya terlambat !" jawabku dengan nada memelas, berharap agar tidak mendapat hukuman. "sudah berapa kali saya ingatkan bahwasanya lembaga ini punya peraturan". Belum sempat terjawab, "sampai sekali lagi kamu terlambat, saya akan dengan senang hati bertemu dengan orang tuamu !". "Iya Pak, ma'af" begitu celetuk ku.
Memang, semenjak beberapa bulan lalu kehidupanku berubah drastis karena patah hati. Aku jadi sering melamun, jarang tidur, jarang makan, sulit konsen, ahhhh....!

XXXXX

     "kenapa lagi kamu? Masih kepikiran mantanmu? Udahlah, gag usah dipikirin, just so so!!" tiba-tiba suara aneh terdengar olehku, temanku sebangku, nick namanya. Suaranya memang aneh, kata teman-temanku seperti bebek. "aku gag mau memikirkanya, tapi entah kenapa tetep ae kepikiran!" balasku sekenanya. " itulah cewek, cepat berubah. Saat udah ngerasa gag nyaman pasti berusaha menjauh,lagian  cewek gag cuman dia, don't take it hard !". Kujitak kepala teman sebangkuku yang sering menyebut dirinya sendiri bule. Aku hanya merasa diriku telah disakiti, dikhianati!! Aku telah berusaha melupakanya tapi nyatanya tak semudah yang dibayangkan. Ataukah semua wanita seperti itu?? Women are bullshit! Kepalaku mendenging-denging, serasa seribu lebah sedang mengepakan sayapnya bersama-sama di telingaku, berputar seperti gasing.

XXXXX

    Hari sudah menjelang sore. Dua jam terakhir adalah saat yang paling berat. "teman-teman, pak Afif gag masuk, kita disuruh ngerjain latihan bab 3 di buku penunjang". Laki-laki kurus dan tinggi berdiri di depan kelas sambil menyampaikan pengumuman, ketua kelasku, rendra. Pak Afif adalah guru fisika kami. Beliau orangnya sabar,kalem,pinter nerangin dan gag pernah marah. Sampai-sampai banyak diantara temanku yang jarang ngerjain karena saking sabarnya. Tak terkecuali aku, sudah sering aku bolos pelajaran cuma untuk tidur di masjid, beliau cuma bilang "darimana? Tidur ya?". "he...he...iya Pak" aku selalu menjawabnya seperti itu sambil garuk-garuk kepala dan beliau pun cuma tersenyum.
     Kulihat sekelilingku, teman-teman banyak yang berhamburan keluar, ada yang ke kantin, ada yang ngobrol di luar kelas, ada juga yang go steady di dalam kelas. Arrgh...muak aku ngeliat orang pacaran! Women are bullshit.
     Krucuk...krucuk....terdengar suara dari perutku, dari kemaren aku memang belum makan. Kenapa juga aku tadi tidak sarapan, badanku rasanya lemas sekali, mana jam kosong lagi! Satu detik terasa seperti satu jam. Ya sudahlah, kuputuskan pergi ke kantin untuk membeli makanan sekedar untuk mengisi perut. Klothak...klothak....dengan sandal kayu aku berjalan ke kantin, dari dulu aku males banget kalo pake sepatu. Selalu bawa sandal untuk kupakai setelah didalam kelas.
     Duduk sendirian di kantin sempat membawaku dalam sebuah lamunan  pada suatu senja yang hampir tiba di penghujungnya, langit sore yang masih terlihat merona memancarkan pesona alamnya. Hari sudah semakin sore, disambut hembusan angin yang membuat rerumputan di rawa sebelah kantin bergerak tak beraturan. Tak menyurutkan niatku untuk terus berkhalwat ditemani sepi. Entah mengapa tiba-tiba kedua kakiku ingin berteriak, dingin dann menggigil oleh hembusan-hembusan angin sore yang tak lagi perawan karena polusi. Namun semua itu tak sebanding dengan dinginya hatiku yang semakin beku dan membatu. Kakiku kembali berteriak, meronta-ronta! Tak tega rasanya melihat alas kaki yang terbuat dari kayu terinjak olehku, oleh tubuh yang jauh dari sempurna dan penuh dosa.

XXXXX

     "es jeruk dua, siomaynya dua".
"sembilan ribu mbak". Ehm...suara yang tak asing pikirku, ku toleh ternyata benar,adek kelasku, Farida dengan temanya.
"de' aku gag kamu belikan" suaraku memecah suasana. " mas mau??" jawabnya penuh ragu. "nggag kog dE',just kidding...he..he!". Tak lama kemudian farida beserta temanya duduk di depanku, akhirnya sambil makan kita pun mengobrol bersama. Kulirik sekilas teman farida, berjIlbab, wajahnya teduh, bulu matanya lentik, dipadu alis tebal, senyumnya manis. Wajahku memerah, tersipu mendengar bisik hatiku sendiri, "don't take it personal" bisiku lirih menasehati diri sendiri, aku te lalu gedhe rasa.
     Tag kusangka wanita yang dari dulu aku kagumi, sekarang duduk didepanku. Setelah sekian lama hanya bisa memandangnya tanpa punya keberanian sedikit pun untuk  berkenalan, apalagi seperti ini. Cantik, berjilbab, pinter bawa suasana, apalagi tatapan matanya, beh...beh...what a beauty eye!!kuberanikan untuk mengajukan pertanyaan sekedar untuk basa-basi dan biar gag keliatan canggung. Dan yang terjadi......
Detak jantungku berdetak dengan keras dan tag teratur kala pertama kali kutatap cahaya matanya,Bening bola matanya memantulkan cahaya,Lembut kelopak matanya memberikan kenyamanan saat aku dalam kegalauan dan kecemasan yang sangat,lentik bulu matanya memberikan perlindungan dari guncangan dan angin lara yang sedang menerpa jiwaku,warna matanya memberikan semangat saat aku rapuh dan lelah menjalani hidup, Tajam tatapan matanya bagai anak panah yang beracun menembus ruang batinku,Kedipan matanya bagaikan halilintar yang menyambar anak sungai hingga ia kering karenanya,lirikan matanya bagai cahaya purnama yang redup yang memberikan kesejukan dan keteduhan batin bagi yang memandangnya, senyumnya bagai kuncup mawar merah yang merekah, keindahanya membuatku terpana,Wajahnya yang sempurna memberikan kecantikan yang memalingkanku dari kecantikan yang lain, ke'elokan tutur kata yang terucap darinya membuatku tag ingin jauh darinya...!!! Cepat-cepat kubuang jauh pikiranku ketika mereka berdua berpamitan untuk kembali ke kelas. "mana mungki cewek sEcantik dan sepintar dia mau sama aku? Mukjizat bagiku, tapi mungkIn musibah baginya!!" ya sudahlah....
     Women are bullshit...!selalu kata-kata itu yang terbesit di pikiranku sejak masalah yang membuatku down. Jiwaku selalu saja menuai harapan yang selalu tergusur oleh isyarat kebencian.

XXXXX

    "ora nyono ora  ngiro, kowe Medhot talining asmoro, tresnaku kang tulus suci, ra kog jogo, malah kog blenjani" lirik lagu jawa kesukaanku menggelegar memenuhi sudut kamarku. Dari dulu aku memang suka mendengarkan lagu-lagu jawa karena lagu jawa selalu syarat akan makna. Membuat hati trenyuh bagi yang mendengarkanya. "permisi, ari ada" suara lirih terdengar di ruang tamu, setelah kulihat ternyata sahabatku adi , "tumben mampir"tanyaku. "hu'umb, lagi pusing". "pusing kenapa?" tanyaku lagi. "nanti wae lah tag cerita'in, ayo ke warung kopi" jawabnya singkat. Tanpa banyak cakap kuraih jaketku yang ada di balik pintu kamarku.

XXXXX

    Srup...srup...aroma kopi murni tercium, memecah sunyinya malam. "peh, pacarku selingkuh ri," adi berkata. "haaa???kog bisa, lha sekarang gimana ?" dengan terperangah aku menjawab seolah-olah tag percaya. Selama ini mereka kelihatan cocok. "panjang ceritanya" dan adi pun mulai cerita panjang lebar tentang kronologis bagaimana kisahnya. Setelah lama bercerita, aku bisa menyimpulkan bahwa tuh cewek selingkuh karena tergiur materi doank. "brengsek tuh cewek, materialistis" batinku marah.

XXXXX

    Sebulan lebih telah berlalu, tag ada yang berubah. Letting someone go is not as easy as it sounds. Buat apa diinget, gag ada gunanya, tapi....
    Hp ku berbunyi, kulihat ada sms masuk, teman si farida ternyata, sejak saat itu kami mulai deket, tapi ya cuma sebatas teman share aja, aku gag berani melangkah terlalu jauh. Bisa deket aja udah seneng! "mas, Besok bisa nemenin farida sama aku gag? Farida mau nemuin cowoknya, mas mau kan? Aku biar gag jadi obat nyamuk." begitu bunyi pesan singkatnya. "iya de', insyaalah" balasku singkat.

XXXXX

    Keesokan harinya.....
"si farida ada masalah yha?"
"keliatanya sih gitu, biasalah orang pacaran "
"ngomong-ngmong ade' pacarnya anak mana"
"gag ada kog mas, lha mas sendiri?"
"sama kog, aku baru putus"
"maav ya mas,jadi ngingetin"
"gag apa lagi, gag ada yang perlu diinget"
"lho,lha kenapa?"
Karena terpancing akhirnya aku mulai cerita, dia pun menjadi pendengar yang baik sebelum akhirnya menyanggah dengan argumen-argumenya.
"gag lebih dari sekedar sakit hati" dengan nada tinggi aku bicara.
"ya gag bisa gitu mas, bulan tak selamanya purnama, kadang simpul, kadang sabit, kadang juga gerhana, ibarat bulan, cinta gag selamanya indah, kadang sepi,sakit, tanpa bahagia. Kita akan mati rasa kalau gag mau mengenal cinta jika sakitnya saja yang dirasa."
"lha gimana to de', aku gag dianggep sama sekali eg,mutus pun cuma lewat sms" sanggahku dengan nada lebih tinggi. "mas kurang bisa nerima berarti, cinta itu gag Bisa dipaksakan, andaikata ada yang mendapatkanya secara paksa maka yang ia peroleh hanyalah puing-puing kehancuran,kalaupun utuh tag lebih dari sekedar hati dan jiwa yang kosong.
"apa memang semua cewek seperti itu ya?? " Pikirku ragu.
"ya belum tentu mas, setiap orang pasti berbeda-beda dalam menyikapi sesuatu, terutama cewek, warna dunianya lebih bergradasi dibanding dunia laki-laki. Konflik-konflik dalam menJalani peran kodratinya lebih variatif dan unik, ujian kehidupanya pun lebih berwarna dan ia senantiasa  harus memilih"dengan tegas ia menjelaskan. Aku terbengong-bengong, aku terpesona. Adakah yang dikatakanya bukan fatamorgana belaka? "Are women still bullshit??"kata-kata itu menyela pemikiranku. Berganti-ganti mengisi ruang kepalaku, aku pusing, telingaku berdenging-denging, seperti seribu lebah seda terba bersama-sama.

XXXXX

     Satu tahun kemudian....
Gerimis rintik-rintik pagi hari membuat pekat udara sekitarku. Titik-titik air jatuh di kolam membentuk lingkaran-lingkaran kecil yang semakin lama makin melebar. Indah. Titik air itu jatuh pula di dedaunan, lalu memantul turun dan tanah pun menghisapnya. Tertelan begitu saja oleh pori-pori bumi. pagi ini hening!
    "gimana dE'?"
"alhamdulillah, tembus mas kedinasanya"
"syukur deh, selamat ya!!"
"iya mas,Makasih"
Senyum lebar si wajah teduh menyambutku, benar katanya "menyadari sesuatu yang sudah bukan milik kita memang menyakitkan, tapi menyadari bahwa ada sesuatu yang jauh lebih baik berharap untuk memiliki kita secara tulus dan menerima apa adanya adalah lentera dalam kegelapan hati".
Ternyata dialah mawar yang selama ini kucari. Ternyata dialah mawar yang selama ini berbisik padaku dan kukenali durinya, dia berjilbab dan memakai kontak lensa.....


Note :
*just so so : biasa aja kali
*don't take it personal: jangan terlalu dipikirkan
*don't take it hard : jngan dbuat sulit
*go steady : pacaran
*berkhalwat : menyendiri

Minggu, 06 November 2011

alhamdulillah

alhamdulillah blog ini selesei saya buat pada hari senin tanggal 7 oktober 2011, sebenarnya keinginan membuat blog ini sudah saya niatkan beberapa tahun lalu tapi berhubung masih banyaknya kerjaan jadi baru bisa membuatnya sekarang,
perkenalkan, nama saya mohan ari dari kota kediri, semoga blog ini bisa menjadikan manfaat , baik bagi penulis maupun pembaca....